Timer

Kamis, 12 Maret 2015

Unknown

Ikut SBM lagi nggak ya ?



Sebagian dari teman-teman yang pernah ikut SBM-sebelumnya pasti pernah terbersit pemikiran sesuai dengan topik kali ini. Pemikiran seperti ini acapkali menghantui pikiran-pikiran yang masih labil, ya.. mungkin diantara teman sekalian ada yang merasa mengambil jurusan yang kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal ini merupakan faktor utama yang dapat membuat pikiran menjadi labil dan terkadang muncul keinginan untuk banting setir dari keadaan yang telah dilalui saat ini.
Sangat sulit memang apabila kita dalam kondisi labil untuk mengambil keputusan yang tepat. Memulai sesuatu yang baru di tempat yang baru adalah hal yang harus dihadapi dan menjadi pertimbangan yang utama jika teman – teman sekalian ingin mencoba testing kembali untuk pindah jurusan teman-teman harus mengulang pelajaran yang akan diujikan lagi dan ini tidak memakan waktu yang singkat. Nah, untuk sekedar memberi masukan bagi teman-teman sekalian yang dalam keadaan seperti ini mari lanjutkan membaca artikel ini.
Apakah anda memang benar-benar salah memilih jurusan saat ini? Apakah memang kesalahan tersebut tidak bisa anda toleransi lagi? Pertanyaan ini mari dijawab dalam diri masing-masing. Menurut seorang filsuf, tidak ada yang namanya salah dalam menentukan jurusan sebab dari awal kita pastilah diberikan waktu untuk mempertimbangkan apa yang hendak kita pilih dan apa konsekuensi dari pilihan kita itu. Sebenarnya perasaan salah memilih jurusan itu bukanlah kesalahan melainkan ketidaksesuaian perkiraan dan harapan kita pada jurusan yang kita pilih dengan kenyataan yang ada pada jurusan tersebut. Inilah yang terkadang kita anggap sebagai salah memilih padahal tidak. Contoh sederhana, kita membuat tiga pilihan. Pilihan pertama Teknik Sipil, kedua FMIPA, dan yang ketiga Pend. Bhsa Inggris. Singkat cerita kita menang di FMIPA, tentunya jurusan ini telah menjadi pertimbangan kita dari awal yang menurut kita sesuai dengan diri kita akan tetapi setelah kita jalani, kita menemukan banyak sekali kendala seperti padatnya jadwal dan tugas, belum lagi soal-soal yang diujikan sangat-sangat sulit, laporan praktikum yang numpuk, dll. Hal-hal inilah yang terkadang dianggap masalah bagi orang-orang yang ber-“masalah”
Bukankah seharusnya kita menyesuaikan diri dengan pilihan kita? Ya agar kita bisa menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Jika sedari awal anda menganggap bahwa jurusan FMIPA itu adalah jurusan yang biasa-biasa aja, setelah anda menjalaninya maka anggapan anda tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan hal ini pula yang pada sebagian orang akan dianggap sebagai kesalahan diri dalam memilih jurusan atau lebih tepatnya tidak sesuainya jurusan, padahal sedari awal diberikan waktu untuk merenung.
Jadi buat teman-teman sekalian jika memang jurusan yang anda pilih masih dapat di toleransi cobalah untuk mengenali dibidang yang mana diri kita sulit mengikuti, apakah diri kita mampu memperbaiki ketertinggalan dalam bidang tersebut atau cobalah untuk lebih menyesuaikan diri dengan kenyataan dalam jurusan, lebih bersungguh-sungguh lah dalam menjalaninya, dan jangan lupa harus tulus dan tekad yang bulat di munculkan sebab kesuksesan bukan ditentukan oleh jurusan pada masa kuliah melainkan kesungguhan dan ketulusan dalam menjalani proses dalam jurusan selama kuliah, bukankah kesuksesan milik orang yang tulus dan sungguh-sungguh?? Belum tentu jurusan baru yang akan anda jalani kemudian membuat anda lebih lega dari keadaan sekarang dan lebih menjamin keberhasilan anda dimasa depan  karena tentu saja anda harus bertemu dengan orang-orang baru, memulai semester kuliah dari awal lagi (anda boros waktu tenaga dan uang). Namun, jika memang keadaannya sudah sangat fatal dan anda sudah bulat tekad untuk pindah jurusan segeralah jika memang itu menurut anda yang terbaik karena saya hanya mampu memberi saran masukan saja daripada kelak anda akan menjalaninya hanya setengah hati dan ini akan berdampak pada masa kuliah anda pada jurusan saat ini yang akan semakin lama untuk selesai dan pastinya anda juga telah mempersiapkan segala sesuatunya dari awal lagi trus jangan lupaya nasihat saya ini dalam memilih kita hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat. Sedikit waktu kita dapat menentukan pilihan bagi diri kita namun terkadang diperlukan waktu seumur hidup untuk bertahan pada pilihan. Hati-hatilah dalam menentukan Pilihan !!.

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :